Nadia K. Putri

Karena semua cerita punya hatinya. Cerita soal di balik layar

Bahasa Mandarin 101 Tips 2

大家好
Dàjiā hăo!
Halo pembaca 🙂
Setelah melewati masa ujian tengah semester, rasanya tuh, beuh, lega. Tapi tetap aja tugas berduyun-duyun datang, as usual. Dan akhirnya, saya kembali katarsis untuk menumpahkan ide-ide yang mampet di pikiran. Ya, biar bisa dibagi dan siapa tau bermanfaat.
Minggu lalu, blog ini mempublikasikan artikel tutorial “gimana sih belajar bahasa Mandarin?”. Diawali dari tips pertama, dan sekarang akan lanjut ke tips berikutnya: “dari mana gue bisa belajar bahasa Mandarin?”. So, let’s check it out.
Waktu saya hidup di zaman maba, belajar bahasa Mandarin tuh rasanya seru banget dan asyik sampe lupa makan. Saking keasyikannya, saya lupa untuk nambah-nambah ilmu bahasa ini, at least nambah kosakata dan membuat suasana berbahasa Mandarin dalam kegiatan sehari-hari. Alhasil, saya gampang lupa dan jadi kerepotan sendiri ketika masuk bab baru.
Sampailah di tahun kedua atau ketiga kuliah, saya baru nemu ternyata banyak banget media belajar yang bisa bikin nambah pengetahuan bahasa Mandarin. Saat liburan, saya daftar di Memrise dan ternyata di sinilah gudangnya. Cukup mudah, murah, dan efisien.
Selain dari Memrise, saya juga belajar melalui kursus bahasa Mandarin di kampus, yaitu di Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Lokasinya ada di Depok dan Salemba. Tapi, untuk belajar dari tempat kursus seperti ini, akan dibahas di postingan selanjutnya ya.
Masih di tahun ketiga kuliah, saya ketemu situs bernama Edx.org dari iklan sebuah website yang saya lupa namanya. Penampilannya cukup menarik dan meyakinkan. Dan wow, kok bisa ada… Harvard University, MIT, TU Delft, Peking University? Walhasil, kekepoan ini harus dipuaskan lagi dengan daftar di situs itu. Dan sama seperti Memrise, ternyata juga bisa belajar bahasa asing, apapun, dan belajar hal-hal menarique lainnya. Udah kayak universitas terbuka ya Edx.org ini.
Dan tibalah di tahun keempat sampai sekarang, saya masih tetap belajar bahasa Mandarin dari dua situs web tersebut plus iseng nemu dari Coursera dengan bahasa yang sama.
Bosen? Banget. Dan sempat menyadari kalo kebosenan ini harus ditumpas demi bisa baca berita yang full karakter Han, ikut tes HSK (Ujian Tingkat Kemahiran Bahasa Mandarin), dan lain-lain.
Yap, kita mulai perjalanannya, dimulai dari belajar melalui media belajar online

a. Memrise
Saya mendaftar di Memrise karena godaan web user interface and user experience yang sangat gue banget seperti mudah digunakan. Desain webnya lucu, bikin gak bosen di depan layar laptop. Bahasa yang tersedia mulai dari bahasa Inggris sampai bahasa-bahasa yang gak pernah terdengar (apa aja ada).
Saya mulai dari bahasa Mandarin, dan ngetik keyword ini. Keyword di Memrise:



 Lalu, saya menemukan kursus-kursus yang sekiranya masih bisa diikuti, sistematis, dan mudah dipahami seperti di bawah ini. 


Basic Chinese Grammar adalah materi yang saya ikuti sampai sekarang, dan recommended untuk dipelajari. Pola penyampaian materi berupa repetisi kosakata dan menerjemahkan dari bahasa Inggris ke Mandarin atau sebaliknya. Pola ini berguna untuk mengingat kosakata dan nempel sampai bisa nulis di kertas.
Btw, pola repetisi ini menjadi ciri khas Memrise untuk semua penyampaian materi bahasa. Bisa dicoba? Yuk mari.
Berikut screenshots-nya. 


Gambar di atas adalah overview atau ringkasan kosakata apa saja yang akan dipelajari. Dan gambar di bawah ini adalah kosakata yang sudah dipelajari. Tapi belum menjamin inget banget dan nempel kalo belum bisa “mengolah, menghafal, dan menulis” dengan kosakata tersebut.

 Saat belajar, pasti ngerasain bosen dan jenuh. Apalagi kalo belajar online, ada aja kepikiran untuk buka situs web lain. Supaya materi yang telah dipelajari disimpan dan bisa dilanjut di lain hari, bisa klik tombol “Save and Exit”. Lalu, boleh eksplor materi lain di Memrise.



Btw, ada level tertentu dalam bahasa Mandarin. Level ini tergantung siapa yang mendefinisikannya.
Level ini bisa disebut dengan Level 1-6 dan Level A1-C2.
– Untuk Level 1-6, istilah ini sangat sering digunakan dan kebanyakan orang langsung ngeh.
– Sedangkan Level A1-C2, level ini digunakan berdasarkan CEFR atau Common European Framework of References dengan standar Eropa.
CEFR dalam untuk level bahasa Mandarin (HSK) dibagi atas:
A1 = HSK 1- 2
A2 = HSK 3
B1 = HSK 4
B2 = HSK 4-5
C1 = HSK 5
C2 = HSK 6
Level-level ini masih simpang siur guys. Bahkan di sebuah situs forum diskusi mengatakan, kalo level versi lembaga bahasa resmi dari Cina terlalu rendah dibanding CEFR. Di sumber lain, level yang ditetapkan dari Cina memungkinkan pembelajar asing tidak akan sampai ke penguasaan bahasa tingkat “Master”. Bahkan, saya masih ga terlalu paham sama level 1-6 (HSK), bahwa level ini baru ditetapkan dari yang sebelumnya, level 1-8. Gila-gila.
Well, nggak usah terlalu dipikirin, yang penting semangat belajar konsisten dan rasa ingin tahu yang tinggi ^^.
Diskusi menarik tentang level penguasaan bahasa Cina atau HSK dengan CEFR: 

Dua gambar di atas adalah kursus yang saya ikuti. Gaya penyampaian materi juga hampir sama. Dua kursus tersebut bisa banget dicoba untuk melatih kemampuan membaca, mendengar dan menyimak. 


Nah, fitur level di gambar atas ini adalah fitur baru. Saya nggak kepikiran buat cek udah level berapa. Namun, karena Memrise ini juga memasang leaderboard tingkat internasional, saya rasa fitur ini bisa memacu semangat belajar dan mengejar poin tertinggi. Tujuannya juga udah jelas banget, poin tinggi = language expert. Fitur ini buat have fun aja, jadi jangan dianggap terlalu serius.
Belajar di Memrise sebenarnya memakan waktu yang sangat banyak, karena pola penyampaian materi yang repetitif. Sama halnya dengan Duolingo ataupun situs web atau mobile app lain.
Selain Memrise, ada Edx.org yang bisa dijadikan media belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan.
b. Edx.org
Edx.org didirikan oleh dua universitas top dunia, yaitu MIT dan Harvard University. Edx.org juga bekerjasama dengan universitas lain yang ada di dunia, dan salah satunya, juga bekerjasama dengan IndonesiaX. Misi Edx.org adalah untuk mengkombinasikan antara teknologi dan pendidikan, dan.. tada, munculah kursus online yang mudah dijangkau tanpa harus kuliah di tempat.
Saya ikut kursus dari MandarinX, sebuah lembaga bahasa asing di Taiwan. Uniknya, MandarinX menghadirkan perbandingan bahasa antara Cina daratan (which is pake karakter Han sederhana) dengan Taiwan (pake karakter Han tradisional).
Jadi, belajar di MandarinX bener-bener bisa memperluas pengetahuan, karena, bahasa Mandarin itu nggak hanya dari bahasa nasional aja, tapi dari dialek daerah lain seperti Taiwan (yang kabarnya udah jadi negara sendiri tapi nggak diakui Cina. Selengkapnya bisa cari tahu di sini: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_dengan_pengakuan_terbatas) 
Materi kursus di MandarinX menyediakan materi level 1-3. Dimulai dari level 1 dulu ya hehe.

Btw, jangan pernah takut dengan karakter Han yang njelimet, ton pelafalan per karakter Han, atau tata bahasa. Karena pasti diajarin dari nol banget dan instruktornya sabar parah.

Nonton video di MandarinX ini nggak akan bosen kecuali bener-bener lelah belajar dan langsung pengen praktek langsung dengan native. Wow!  
Pola penyampaian materi pun berbeda. Ciri khas Edx.org adalah dengan menampilkan video dengan durasi 1-4 menit dan 5-50 menit. Selain itu, ada kuis dengan model pilihan ganda dan mengisi rumpang (mengisi titik-titik). Nggak jarang, sebagian pengguna berpendapat kalo belajar di Edx.org lebih membosankan karena pembelajar hanya terpaku melihat video tanpa kegiatan interaktif seperti di Memrise. Tapi, itu semua tergantung kamu ya. Kalo serius, pasti gak kerasa kok. 
Ciri khas lain adalah, tenggat waktu belajar di Edx yang beragam. Ada yang 1 bulan, 3 bulan, 4-5 bulan, bahkan 1 tahun. Tenggat waktu ini “seharusnya” diikuti supaya materi kursus tetap bisa diakses. Jika melebihi dari tenggat waktu, maka kursus tidak bisa diakses atau dinamakan archived course. Ahirnya, kursus akan dibuka tahun depan.
Selain itu, kalo ada kesulitan, kita bisa tanya-tanya di forum diskusi setelah mengeklik kursus yang akan diikuti. 

Bedanya dengan Memrise, kita bisa melihat progres belajar dengan track record bar di gambar bawah ini. Edx.org telah menetapkan batas nilai tertentu untuk mengajukan sertifikat. Biasanya, batas nilai ini ditentukan berdasarkan masing-masing lembaga penyedia kursus, salah satunya MandarinX.

Dan, audit track itu sendiri sebenarnya, ketika kita udah ikut kursus ini, tapi mepet dengan waktu berakhirnya kursus, kira-kira 2-3 bulan sebelum waktu berakhirnya kursus. Akibatnya, ketika ingin mengajukan sertifikat, agak sulit diproses karena mepet. Btw, sertifikat ini berbayar sebesar 49-50 dolar bahkan di atas itu.
Sama halnya dengan MandarinX, kursus dari TsinghuaX juga menarik untuk diikuti. TsinghuaX yang berasal dari Universitas Tsinghua Cina, ini menampilkan materi dengan ciri khas dialek Beijing dari Cina Daratan, yang juga menjadi bahasa standar nasional di Cina.
Oiya, perbedaan dialek antara Taiwan dan Beijing sebenarnya nggak begitu krusial karena masih terdapat persamaan-persamaan. Perbedaan terlihat jelas ketika dalam situasi dan kondisi tertentu aja.

Jadi, mau pilih Memrise atau EdX? Keduanya boleh banget dicoba loh.
Yap, kita lanjut!
c. Coursera
Coursera hampir sama dengan Edx.org. Bedanya, Coursera awalnya didirikan oleh dua profesor Computer Science dari Stanford University. Coursera juga bekerjasama dengan universitas-universitas di seluruh dunia dan lembaga pendidikan.
Saya pun menemukan kursus bahasa Mandarin di sini. Kursus bahasa Mandarin di Coursera berdasarkan keyword berikut. Yuks kepo:


Sebenernya sih ketiga keyword tersebut akan memberikan hasil pencarian yang sama. Pembelajar  sebenarnya bisa memilih berdasarkan kebutuhan masing-masing. Yang pasti, semua kursus dimulai dari level “Beginners” atau jika ingin kepo dengan HSK, dimulai dari HSK 1.
Menariknya lagi, Coursera ini juga menawarkan kursus “khusus” atau Specialization dan berbayar, serta worth it. Sertifikat pun juga berbayar seperti Edx.org. Buat pembaca yang udah berpenghasilan (dan punya kartu kredit hihi), bakal berharga banget bisa investasi pendidikan dan skill di situs web ini dan Edx.org.


Sayangnya, saya belum daftar kursus bahasa Mandarin di sini. Saya rasa sih, karena materinya lebih ke materi tes HSK (Ujian Tingkat Kemahiran Bahasa Mandarin). Tapi, untuk materi tentang Cina  di bidang sosial-humaniora seperti politik, filsafat, dan sejarah, menarik banget untuk diikuti. Ini salah satu yang bikin saya tertarik untuk ikut atau enroll.


Tiga media belajar online tersebut saya rekomendasikan karena satu paket dan lengkap. Selain itu, kursus bahasa Mandarin juga bisa diakses di situs-situs kursus online masif dan terbuka (MOOC: massive open online courses) seperti:
Ruangguru.com 
iTalki (pengaturan filter bisa diatur sendiri ya)
Alison
Udemy
OpenLearning (beberapa kursus berbahasa Melayu)
Atau bisa mengaksesnya secara real-time dan cepat di Youtube sperti kanal-kanal rekomendasi saya sebagai berikut:
Sebagai media penunjang belajar, mengakses mobile app sebagai kamus, radio, pemutar lagu, video, penampil berita juga perlu dilakukan. Seperti Pleco Dictionary, mobile app yang tenar banget di kalangan mahasiswa studi Cina dan pembelajar bahasa Mandarin. Aplikasi mobile ini juga diulas di blog Manya Koetse.
Berkaca dari pengalaman (berasa tua gue), selama beberapa tahun belajar, saya biasanya mengakses lagu-lagu Mandarin di Spotify, kamus di Pleco for Android, radio Cina di TuneIn Radio, dan beberapa bulan terakhir ini mengakses VoA China di Youtube.
Lebih ekstrim lagi, saya pernah beberapa kali menonton film dengan judul “The Red Raise Lantern” oleh Zhang Yimou, “You are the Apple of My Eyes” oleh Giddens Ko, “The Great Wall” oleh Zhang Yimou, “Flowers of War” oleh Zhang Yimou, baik di kelas maupun nonton sendiri di kosan. Pastinya, masih bergantung banget dengan subtitel bilingual: Mandarin – Inggris.
Awalnya sih puyeng sendiri karena “dipaksa” membaca subtitel, lihat scene, dan mendengarkan gaya bercakap native. Dan pusing parah sampe kebawa bangun tidur ketika mendengar suara-suara itu sebelum tidur sampai tertidur selama sebulan. Hasilnya? Mulai terbiasa dengan bahasa yang dipelajari dan bisa ngomong bahasa tersebut di dalam mimpi. Kocak juga, tapi gila sih.
Woah akhirnya selesai juga. Ternyata banyak banget ya media belajar bahasa Mandarin! Ga nyangka deh bisa kayak gini.
Jadi, masih minder buat belajar bahasa Mandarin? Selamat menumbuhkan semangat belajar 🙂
Sumber bacaan:

2 Comments on “Bahasa Mandarin 101 Tips 2”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *