Kenapa sih semua orang punya interest? (Foto: Nadia K. Putri)
Sejam lagi waktu pulang dari kantor magang. Beberapa teman tim foto ada yang istirahat. Sebagian lagi ada yang masih berkutat dengan pekerjaannya.
Dihitung dari sebelum pukul 6 sore, tampaknya teman-teman sekitarku makin aktif saja. Tak seperti tadi pagi dan siang. Mereka mulai melempar canda sambil bersantai menulis berita. Sedangkan diriku yang duduk dekat tim foto, juga asyik mendengar sambil menginput foto ke cloud database.
Salah seorang teman dari tim content intelligence, dengan setengah berteriak mengomentari tentang penugasan seminggu untuk meliput di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan obrolan rencana rapat yang sedang mereka bicarakan.
“Kenapa sih semua orang punya interest?”
“Interest apaan? Interesttertarik?” celetuk salah seorang temanberkacamatayang duduk paling pojok.
“Bukan ih!” bantahnya.
“Kepentingan,” jawabku solutif.
“Nah!” serunya sebagai tanda setuju.
Kami pun tertawa. Meja panjang daerah pojok ruang kantor ini jadi hidup. Tawa kami membahana sambil menahan sakit perut. Geli. Kaum milenial yang mencampur-campurkan bahasa Inggris, seperti aku dan temanku di kantor media daring (online) kawasan Jakarta Selatan. Jangan-jangan kamu jugaya?
Selang sepuluh menit kemudian, aku bersiap pulang. Membereskan meja dari laptop, botol minum, tisu, pengisi ulang daya baterai (charger), maupun perintilan lainnya. Tak lupa, ke toilet agar tak menahan sesak buang air kecil. Di dalam sana, aku merenung.
Terbayang, jika semua orang di dunia ini punya kepentingan, akan apa jadinya?
“Makanya, lu juga harus punya kepentingan,” ujar temanku yang sebelumnya duduk di paling pojok. Pesan ini ia sampaikan ke temanku yang mengatakan “kenapa sih semua orang punya interest?”.
Ah iya, ya.
Usai dari toilet, aku mengobrol sebentar dengan teman berkacamata yang duduk di paling pojok. Ia adalah senior saat satu organisasi kemahasiswaan dulu.
“Nad, kamu sering-sering ajak dia ngobrol. Kayaknya kalian nyambung deh. Milenial-milenial gitu.”
“Siap, oke!” jawabku.
Sebelumnya aku sempat nyambung ketika ada yang membahas genre musik EDM, dan berlanjut ke preferensi jenis EDM yang sering didengar. Inilah yang disebut berkomunikasi strategis. Saatnya menjalankan kepentingan baru.
Jadi, “kenapa sih semua orang punya interest?”
Pertanyaan itu terngiang-ngiang sampai diri ini selesai dari magang di kantor media daring tersebut. Bahkan sampai detik ini.
Kenapa? Karena semua orang punya kebutuhan. Kepentingan adalah wujud keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan, misalnya gampang naik pangkat, kemudahan naik gaji, dan lain-lain. Itu ada kaitannya dengan anak yang harus dibiayai sekolahnya, istri yang harus bayar biaya lahiran, cicilan rumah harus dilunasi. Begitu kan?
Karena punya minat
===Ads===
Jam Buka Alamat bank, alfamart, dan kantor lainnya ada disitu.
Harusnya sih begitu mbak Dyah. Jadi, gimana, gimana?
Betul sekali mbak Gisella!