Nadia K. Putri

Karena semua cerita punya hatinya. Cerita soal di balik layar

KRL arah Jakarta Kota tiba di Stasiun Kampung Bandan pada Minggu, 27 Februari 2022, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Foto: Nadia K. Putri/nadiakhadijah.com

Nyetreet Sore di Stasiun Kampung Bandan

foto
travel

Stasiun Kampung Bandan sempat asing buat gue. Setelah dieksplor, ternyata ada bagian menarik ketika nyetreet sore di Stasiun Kampung Bandan.

Inilah perjalanan gue dan nyetreet sore bersama salah satu mutual Instagram. Baca selengkapnya.

Stasiun Kampung Bandan sebagai stasiun penghubung

Dirangkum dari berbagai sumber, Stasiun Kampung Bandan termasuk salah satu stasiun kereta rel listrik (KRL) yang mengaplikasikan jalur rel bertingkat. Stasiun ini juga menjadi stasiun transit KRL Jabodetabek.

Ada dua jalur, yakni:

  • Jalur atas: Rute Jakarta Kota – Tanjung Priok
  • Jalur bawah: Rute Jatinegara – Bogor (via Duri, Tanah Abang) dan Jakarta Kota – Bekasi/Cikarang (via Pasar Senen)

Nah, gue dan teman gue sempat menjajal dua peron, baik itu peron jalur atas dan jalur bawah. Keduanya sama-sama bagus view-nya. Apalagi kalau berkunjung ke sana pada sore hari. Seperti apa sih kesannya?

Bagaimana kesan pertamanya?

Untungnya cuaca Minggu sore itu cerah. Biasanya kan di bulan Maret selalu hujan ya. Jadi kalau mau nyetreet sore atau hunting foto, malah tertunda deh.

Tapi di Minggu sore itu, kondisi stasiun saat itu tidak terlalu ramai. Terlihat di peron seberang di jalur atas, beberapa penumpang menunggu KRL datang.

Oh iya, KRL menuju Tanjung Priok sepertinya tidak datang setiap menit deh. Beda seperti KRL menuju Jakarta Kota atau Bogor atau Nambo. Ketika gue cek di aplikasi KRL Access, jeda waktu tunggu KRL Tanjung Priok adalah sekitar 20 menit, seperti di screenshots ini.

Oh iya, ngomong-ngomong soal view, jujur, berasa bukan di Jakarta. Kebetulan sore itu langitnya bagus, terasa tenang, dan udaranya sejuk.

Foto di atas gue potret ketika menjelang magrib. Anginnya pun juga makin kencang. Kayaknya bakal motret malam deh di stasiun ini. Lumayan kan bisa sambil foto-foto KRL yang datang.

KRL arah Jakarta Kota tiba di Stasiun Kampung Bandan pada Minggu, 27 Februari 2022, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Foto: Nadia K. Putri/nadiakhadijah.com
KRL arah Jakarta Kota tiba di Stasiun Kampung Bandan pada Minggu, 27 Februari 2022, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Foto: Nadia K. Putri/nadiakhadijah.com

Ketika satu lokomotif melintas, semacam ada ketenangan begitu deh. Senang melihatnya. Kesannya seperti ada di desa. Scene ini gue ambil kebetulan dan cepat sekali momennya. Mesti standby deh ponsel kalau seperti ini.

Dari gue sendiri sih, rekomendasi datang ke stasiun ini pada sore hari. Kalau kamu beruntung dan cuaca bagus, kamu bisa mendapatkan view dan suasana seperti foto dan Instagram Reels di atas.

Bagaimana menuju ke Stasiun Kampung Bandan?

Ada beberapa cara menuju stasiun ini. Jika kamu berangkat dari Stasiun Cikarang/ Bekasi, kamu bisa turun di Stasiun Jatinegara. Kemudian, transit dan pindah jalur agar kamu menuju KRL arah Senen. Supaya gampang, tandai saja KRL Bogor lewat Pasar Senen-Gang Sentiong-Rajawali-Kampung Bandan.

Pro Tip: Dengar pengumuman secara seksama ya, sehingga kamu tidak ketinggalan KRL atau salah naik KRL.

Nah, kalau kamu berangkat dari Stasiun Jakarta Kota, kamu transit dulu di Stasiun Manggarai. Setelah itu, pergi ke peron jalur 3 atau 2 (tergantung pengumuman ya) untuk naik KRL arah Bekasi/Cikarang. Naik sebentar, lalu turun di Stasiun Jatinegara. Sampai di Stasiun Jatinegara, baru deh transit dan pindah jalur menuju KRL arah Senen-Gang Sentiong-Kampung Bandan.

Terus, kalau misalnya kamu berangkat dari Stasiun Bogor, Nambo, Depok, Tebet, kamu juga perlu transit di Stasiun Manggarai. Hampir sama sih caranya. Kamu pergi ke peron jalur 3 atau 2 (tergantung pengumuman) untuk naik KRL Bekasi/Cikarang. Naik sebentar sampai Stasiun Jatinegara, setelah itu turun dan pindah ke KRL arah Senen-Gang Sentiong-Kampung Bandan.

Sampai di Stasiun Kampung Bandan, jangan langsung tap kartu. Jeda dulu sejenak. Lalu keliling-keliling deh.

Emangnya boleh foto-foto di stasiun?

Hmm, lemme think. Gue ingat-ingat dulu. Gue mulai motret di stasiun secara serius untuk sebuah proyek foto bercerita (photo story) sejak 2017. Bisa dibilang, foto Stasiun Kampung Bandan seperti di atas juga termasuk bagian proyek foto bercerita yang masih jalan sampai sekarang.

Nah, selama menjalani proyek photo story ini, ada kendala tidak sih? Ada teguran dari satpam atau lainnya tidak sih?

Kalau untuk teguran, pernah sih sekali. Itu pun karena menggunakan kamera DSLR ketika di Stasiun Jakarta Kota. Tapi ketika gue pakai kamera ponsel, aman kok. Asalkan ketika memotret, biasa saja sih, tidak lebay sampai dikira aneh-aneh sama satpam dan membuat penumpang terganggu atau risih.

Nah, gue biasanya memotret di stasiun ketika pulang dari work from cafe (WFC) atau usai bepergian dari suatu tempat. Seolah-olah natural saja begitu, kesannya memang ingin mengabdikan momen.

Hanya saja, ada orang-orang yang ketika motret, membawa gear profesional tertentu. Misalnya tripod, lensa tambahan, dan lampu (lighting), nah ini gue hindari. Selain karena berat, tidak praktis, dan tas gue juga tidak muat hehe.

Gue pun kembali membaca nih dari satu artikel yang membahas tentang Syarat dan Ketentuan Memotret di Area Stasiun Kereta Api yang diliput dari Kompas TV. Langsung baca di sini ya!

Itulah cerita gue nyetreet sore di Stasiun Kampung Bandan. Yuk mampir!

Bacaan lebih lanjut:

  • Lebih Dekat dengan Stasiun Kampung Bandan. Kompasiana (Maret 2022).
  • Seutas Cerita di Balik Kelamnya Stasiun Kampung Bandan. Kabar Penumpang (Oktober 2017).

2 Comments on “Nyetreet Sore di Stasiun Kampung Bandan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *