Terowongan Jalan Kendal? Bagi Anda yang sering naik KRL ke Stasiun Sudirman, tentu sudah kenal dengan terowongan macet ini. Kini, Terowongan Kendal sudah berubah dan menjadi pedestrian MRT Dukuh Atas Jakarta. Yuk coba naik MRT Jakarta!
Beberapa minggu lalu, saya tiba di stasiun kereta cepat bawah tanah di sekitar Stasiun Sudirman, Jakarta Selatan. Ini baru kali pertama mencoba kereta cepat bawah tanah atau MRT yang saat itu sedang hangat dibicarakan. Katanya sih, seperti naik MRT di luar negeri.
Kereta MRT (moda raya transportasi) adalah proyek transportasi publik yang baru rampung pada Maret 2019 lalu. Proyek ini sempat membuka program uji coba publik secara gratis dari 5 Maret 2019 – 23 Maret 2019.
Tujuannya, agar masyarakat bisa merasakan pengalaman naik MRT sebelum dioperasikan secara komersial, juga pihak MRT bisa menerima masukan untuk meningkatkan layanan moda transportasi ini.
Selama uji coba publik, baik masyarakat dan pihak MRT mengkampanyekan panduan untuk penumpang MRT Jakarta. Pengalaman penumpang dibagikan ke media sosial berupa foto, cerita, dan video, dan inilah yang akhirnya membuat saya naik MRT juga. Akhirnya ya.
Namun, naik MRT bukan sebagai gegayaan seperti penumpang lain yang hanya mencoba-coba rute. Saya dapati itu saat naik dari Stasiun MRT Lebak Bulus, ada yang membeli tiket “agak mahal” hanya untuk bolak-balik merasakan sensasi naik MRT.
Setelah membeli tiket single trip di loket, saya tap kartu. Sebenarnya sama seperti naik KRL Commuter Line, sama banget mudahnya. Yang beda adalah kecepatan tempuh kereta, gerbong yang spacy, dan tempat duduk nyaman diduduki. Plus, ada sandaran kaca samping untuk melepas lelah menghadapi hidup, kenangan, kegagalan, dan macet ibu kota.
Sampai di stasiun tujuan, Stasiun MRT Dukuh Atas, saya bertanya ke petugas stasiun. Ceritanya mau keluar stasiun supaya bisa tembus ke Stasiun Sudirman. Petugas stasiun mengarahkan saya ke pintu keluar yang langsung tembus ke pedestrian Dukuh Atas. Pedestrian ini akan mengarah ke Stasiun Sudirman.
Sempat ada rasa takut tersasar, tapi bercampur rasa penasaran yang tinggi. Apalagi kondisi saat itu sudah pukul 7 malam. Walaupun masih ada bantuan Google Maps atau aplikasi ojek daring, tapi tetap saja ya menjaga kepercayaan orang tua agar badan dan jiwa selamat sampai rumah itu…
Untungnya, malam itu aman. Eskalator stasiun beroperasi baik, saya masih sanggup naik tangga, jalur pedestrian bersih, dan orang sekitar jalur itu tidak mengganggu.
(a) (b)
(a) Pejalan kaki dan pekerja konstruksi di Terowongan Kendal, Jl. Kendal, Jakarta Selatan (Oktober 2018). Terowongan Kendal menjadi jalur utama untuk tujuan Dukuh Atas, Sudirman, dan Bundaran HI. (Foto: Nadia K. Putri)
(b) Pengendara ojek daring melintasi Terowongan Kendal, Jl. Kendal, Jakarta Selatan (Oktober 2018). Terowongan Kendal menjadi jalur utama untuk tujuan Dukuh Atas, Sudirman, dan Bundaran HI. (Foto: Nadia K. Putri)
Tahun 2019, terowongan ini direnovasi menjadi jalur pedestrian yang terhubung dengan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT bawah tanah Dukuh Atas.
Sampai di Terowongan Kendal, semakin senang rasanya karena ada lampu neon warna-warni. Kabarnya, banyak pengunjung yang sering berfoto di tempat itu.
Baca juga: Waspada Ekspektasi saat Hunting Foto
Setahun lalu, Terowongan Kendal adalah jalur utama untuk akses kawasan Dukuh Atas, Sudirman, dan Bundaran HI. Terowongan ini juga sering jadi tempat mangkal ojek daring, kadang angkot, atau pedagang asongan. Terowongan ini juga termasuk jalur alternatif dan tidak perlu berputar terlalu jauh ke Jalan Jenderal Sudirman.
(c) (d)
(c) Pekerja konstruksi di Terowongan Kendal, Jl. Kendal, Jakarta Selatan (Oktober 2018). Terowongan Kendal menjadi jalur utama untuk tujuan Dukuh Atas, Sudirman, dan Bundaran HI. (Foto: Nadia K. Putri)
(d) Pejalan kaki di sekitar Terowongan Kendal, Jl. Kendal, Jakarta Selatan (Oktober 2018). Terowongan Kendal menjadi jalur utama untuk tujuan Dukuh Atas, Sudirman, dan Bundaran HI. (Foto: Nadia K. Putri)
Terowongan Kendal sudah berubah menjadi tempat ramah pengunjung. Jalur pedestrian tidaklah seberantakan bertahun-tahun lalu. Pasca pembangunan MRT Jakarta, semua tampak rapi, walau masih ada yang harus diperbaiki lagi.
Kapan lagi ke Terowongan Kendal yang artsy sambil mampir ke MRT Dukuh Atas Jakarta?
Sumber:
- Kumparan: Foto Stasiun MRT dan Halte Transjakarta Dukuh Atas Kini Terintegrasi
- MRT Jakarta: Uji Coba Publik MRT Jakarta Dibuka
- MRT Jakarta: MRT Jakarta Buka Uji Coba Publik, Daftar Langsung di Stasiun
ya ampun mbaaaa, pas baca judul aku msh mikirnya kendal di jawa tengah. tp kok ya ada mrtnya hahahahahaha… ternyata nama terowongannya terowongan kendal yaaa. aku baru tau loh. nasib rumah dan kantor ga dilewati mrt. jd ga terlalu familier ama nama2 terowongan di are sana :D.
Aku yang tinggal dekat ibu kota sama sekali belom cicipin naik MRT. Seperti apa rasanya..
Rasanya sama kayak naik KRL mbak. Cuma lebih cepat dan gerbongnya lebih dingin hehe
Hehee sebenernya sih terowongan itu ada di Jalan Kendal. Tapi pas search di berita, rata-rata jadi nama "Terowongan Kendal" atau "Terowongan Jalan Kendal" gitu mbak. Sesekali monggo naik MRT, enak banget ternyata leluasa gitu
Belum nyobain MRT. Waktu pembangunannya aja pernah ke sana. Pan kapan nyusur MRT, yuk?
Ahahahahaha… SKSD
eh, sama kayak komen pertama, aku tadi mikirnya Kendal Jateng loh 😀
Gw sampe sekarang malah belom pernah nyobain. Males antrinyah
Wkwkwkwkwk
Btw, salam kenal
Tadinya saya kira terowongan di Kendal, Jawa Tengah, lho. Setelah baca… oh, jalan Kendal. Saya lewat tempat ini tiap hari kalau pulang kantor, tapi nggak pernah ngeh kalau namanya Jl Kendal.
Samaaa, saya juga agak bingung, katanya kendal tp pas baca lho jakarta tho ta kirain jawa tengah hahaha
Aduh, aku tuh naik KRL belum pernah apalagi MRT. Hehe…
Asyik kayaknya ya sejak ada MRT, jadi penasaran.
Salam Kenal Kakak. 🙂
Aku suka banget mengikuti berita tentang MRT ini pasca uji coba gratis sampai kini bayar penuh.
Biar tambah greget aku bahkan subsribe ke channel YouTuber yang gemar berbagi pengalamannya naik MRT.
… dan sukses bikin semakin kepo ^^
Maklumlah aku domisili Balikpapan, jadi saat ini jadi penikmat berita saja dululah
Baidewei, subway,
Salam kenal dari Kaltim, di mana Batu Dinding Borneo berada, mba Nadia… ^^
Aku nggak berkesempatan nyobain deh huhu
Soalnya MRT diresmiiin pas aku udah kelar S2 di UI dan udah stay di Padang lagi huhu
aku belum pernah nyoba naik MRT. nih.. huhu.. kapan ya?
alhamdulillah ya pasca pembangunan mrt, pedestariannya jadi lebih rapi..
Yaah sayang sekali kak. Padahal lumayan banget kan nyoba-nyoba dari Stasiun Sudirman terus jalan kaki sedikit ke stasiun MRT-nya huhu
Hayuk mbak, diatur jadwalnya hehe. Kalo mbaknya sering naik KRL, seenggaknya bisa mampir sebentar naik MRT. Pedestriannya rapi banget, nyaman buat lomba lari
Waahh, salam kenal juga mbak Anna. Kapan-kapan ayo naik MRT. Sebentar lagi akan ada peluncuran LRT juga loh mbak 😀
Daripada penasaran, sesekali nyoba yuk hehe. Salam kenal juga ya kak Einid 🙂
Saya baru ngeh kalo terowongan itu Jalan Kendal waktu saya sering pesan ojek online. Awalnya nggak ngeh juga mbak hehe
Gapapa mbak antri bentar wkwk, namanya juga transportasi umum hehe. Salam kenal juga ya mbak Riza
Boleh mbak hehe bisa aja mbak Anazkia mah. Dari Stasiun Sudirman deket banget loh mbak, cuma selangkah aja
Mbak, gw cowok mbak, wkwkwkwk
Pingback: Naik MRT dari Stasiun Sudirman, Gimana Caranya? - Nadia K. Putri
Pingback: Duduk-Duduk di Sekitaran MRT dan Terowongan Kendal - Nadia K. Putri