Yuk, Meet Aplikasi Yawme atau Yaumi!
Aplikasi teman milenial untuk beribadah. Inilah apikasi Yawme atau Yaumi. Begini cerita saya untuk mencapai resolusi 2018 dengan Yawme atau Yaumi.
Resolusi 2018 ku..
“Rajin beribadah!”
“Rajin membaca Al-Qur’an. Sehari baca 5 kali.”
“Gue pengen bersedekah supaya rezeki gue berkah.”
“Sholat tahajud ah, supaya Allah bantuin kehidupan kuliah / kerja gue.”
Dan sebagainya. Masih ingat dengan list resolusi 2018-mu? Insya allah, masih ingat.
Eits, tapi adakah yang sudah mencapai target dan tujuannya? Mari kita telisik dulu.
Sungguh wajar kok membuat resolusi di tahun 2018 ini. Anggaplah, itu menjadi rencana terbaik selama setahun ke depan. Akan dibawa kemana diri ini? Ke kiri? Ke kanan? Atau lurus? Itu pilihanmu sendiri.
Tapi, resolusi beribadahmu akan semakin klop jika punya jadwal dan target dalam skala harian, mingguan, atau bulanan.
Karena, resolusi ibadahmu sebenarnya adalah media pengontrol diri dan alat untuk membuat kebiasaan positif yang bermanfaat.
Awal Ceritaku
Dulu, ketika masih tingkat 2 dan 3, saya nggak sengaja ikut pelatihan intensif di sebuah organisasi kerohanian kampus tingkat fakultas.
Saat itu, kebetulan ada program yang namanya Mutaba’ah Yaumiyah, bahasa mudahnya sih jadwal ibadah harian gitu.
Sempat ngerasa nggak terbayang karena ibadah aja masih bolong-bolong dan ngerasa aneh dengan kegiatan ibadah yang nggak biasanya dikerjakan.
Seperti membaca zikir pagi-petang dan sholat dhuha. Semua ibadah itu dijadwalin dalam sebuah tabel. Jika mencapai target, diceklis. Jika nggak, ya dikosongkan.
Biasanya ketika sudah mencapai target, tabel itu membentuk sebuah laporan ibadah dan hanya disimpan untuk diri sendiri. Jadi, program ini sangat memperlihatkan kualitas ibadah dan diri seseorang.
Karena masing-masing peserta nggak ada yang tahu kayak apa tabel program orang lain, makin ngerasa deg-degan. Sama-sama nggak tahu siapa yang terbaik dan siapa yang terendah.
Sesimpel itu. Amazed banget ada program Mutaba’ah Yaumiyah.
Jelas kaget saat itu. Berat banget. Tertekan, jika beribadah buat memenuhi target aja tanpa keikhlasan.
But hey, look at that, pada akhirnya, perlahan membentuk kebiasaan baru yang menyenangkan. Efeknya, dilihat dari segi efektivitas waktu, which is, kita terbiasa mengerjakan sesuatu tepat waktu dan sesuai jadwal. Sehingga leluasa mengerjakan hal lain.
Atau dari segi diri, kita bisa mengontrol hal-hal yang sepertinya sulit untuk ditaklukan—nafsu dan keinginan tertentu—yang bisa meledak ketika ngerasa bengong-ga tau-mau-ngapain.
Setelah mencoba 2 minggu, efek-efek positif itu mulai terasa dan hati pun menjadi tenang.
Ketika menjalani program ini selama setengah tahun atau selamanya (aamiin Ya Allah), maka kebiasaan baru ini dapat membuat disiplin diri.
Dan juga, hey, bisa menginspirasi orang lain untuk mesra mendekatkan diri kepada Pencipta-Nya loh!
Akhir 2017
Beberapa bulan lalu, saya nggak sengaja buka Whatsapp stories dari kakak senior organisasi tingkat fakultas. Biasa kan, buka stories orang, our curiosity reach so high gitu. Tingkat kekepoan meningkat, dan tada! Ternyata mah promosi sebuah aplikasi yang namanya Yawme.
Yawme?
Apaan tuh?
Yaw-me? Are you serious with this name?
Lalu saya abaikan stories itu. Nggak begitu penasaran sih saat itu. Tapi, yang mempromosikan aplikasi tersebut justru lebih dari satu orang. Akhirnya, saya tutup aplikasi Whatsapp dan beralih melanjutkan aktivitas lain.
Beberapa hari kemudian, genderang kabar aplikasi Yawme semakin riuh di kepala saya. Tak tahan akan rasa penasaran, akhirnya saya cari aplikasi itu di App Store.
Sebelum di App Store, aplikasi Yawme awalnya diluncurkan di Google Playstore.
Baca juga: Nostalgiaku dengan Mesin Absensi Karyawan
Oke, kembali di App Store. Ketika mencari, pas banget dapet aplikasi yang bikin penasaran ini, lalu segera mengunduhnya tanpa pikir panjang.
Setelah semuanya diatur dengan rapi dan apik, maka akan tampil profil diri yang tertera poin, kualitas kebiasaan, atau pun level. Level dan poin hanya parameter buatan yang dapat membantu kamu mengukur kemampuan.
Begitu pula kualitas kebiasaan (habits quality) dan habits streak. Anggap saja itu tantangan untuk diri sendiri bahwa kamu bisa loh konsisten mendekatkan diri pada Allah SWT.
Ada juga nih, di bagian tab Grup. Itu loh, yang ada di tengah-tengah tulisan “Beranda” dan “Profil”. Di grup, kamu bisa menemukan teman-teman senasib dan seperjuangan *ceilah.
Kamu juga bisa memperluas jaringan atau berteman dengan orang-orang yang pekerja keras (dalam beribadah) yang asyik tapi santun. Di tab Grup ini, kamu bisa memilih apakah ingin bergabung atau tidak.
Btw, aplikasi ini juga hobi mengirim pengingat “Yawme Today” di aplikasi Yawme atau Yaumi kala kamu kesepian. Misalnya pengingat pasca kejadian gempa beberapa hari lalu (gempa 23 Januari 2018).
Pengingat ini real-time dan selalu diperbarui. Sehingga, kita selalu ingat keberadaan Yang Maha Penyayang. Asyik banget sih kalau yang ngingetin tuh Yawme. Halal, pasti, dan terjamin hihi 😛
Itu pengalaman saya dengan aplikasi Yawme atau Yaumi. Bersyukur banget ada aplikasi bermanfaat seperti ini.
Semoga para pengembang aplikasi ini selalu didekatkan dengan hal-hal berbau kebaikan dan selalu menebar manfaat.
Oh iya, kamu, selamat menggolkan resolusi ibadah 2018 dengan aplikasi Yawme atau Yaumi! Semoga berkah dan ikhlas 🙂 .
namanya lucu, ya. aku juga dulu sempat ikut kajian dan disuruh bikin mutaba'ah harian ini.
Wah asyiknya! Semoga konsisten menikmati mutaba'ah harian ini ya mbak 🙂
Sama-sama mbak, selamat beribadah ya mbak 🙂
mari kita lihat. Sebenernya sya suka sih apa-apa di rekam kayak gini, dulu pernah juga dan itu memacu banget buat ibadah, tapiii makin kesini saya gak pernah lagi, sedihnya.. coba kutengokin ya..Thanks
Terima kasih mbak, selamat mencoba 🙂
Aamiin, mohon doanya. Selamat mencoba aplikasinya kak 🙂
Kontennya dikit tapi padat dan berisi..keren sukses selalu
Terima kasih, semoga bermanfaat 🙂
musti dicek tuh… ibu indonesia musti diajak gabung kayaknya nih di sini
Boleh bangett. Supaya semakin banyak ibu yang produktif. Pasti bakal asyik dan gaul banget sama anak-anaknya hehehe
Aku nyari aplikasi yawme di appstore kok ga ada ya?
Di iOS Appstore, saya pernah download. Kalau nggak salah sekitar 3 tahun lalu kak. Pas saya cek hari ini, baru tau udah nggak ada. Kurang tau juga ya kenapa kak.
Pingback: Nostalgiaku dengan Mesin Absensi Karyawan - Nadia K. Putri